Kamis, 13 Agustus 2015

Jalan2 Kajaba

Pada tanggal 10 sampai 12 Agustus 2015, Kajaba ngadain acara jalan-jalan di Bandung. Acaranya dilaksanain bertepatan dengan berakhirnya UAS, jadi sekalian refreshing gitu.


Hari pertama dimulai dari ngumpul di rumah Ichsan di Cimareme. Anak-anak Kajaba yang mau ikutan jalan-jalan mulai berdatangan dari Jakarta dan juga sekitaran Bandung. Kajaba yang ikut meliputi angkatan 54, 55, dan 56. Setelah melaksanakan sholat Dzuhur, Kajaba mulai berangkat. Enam belas orang yang ikut dibagi ke tiga mobil dengan supir kang Deden 54, kang Indra 55, dan kang Rizas 55. Lokasi wisata hari pertama adalah Kawah Putih. Perjalanan berjalan lancar, Kajaba beristirahat sejenak di tengah perjalanan untuk makan siang. Perjalanan berlanjut sampai sekitar sore hari, sampailah Kajaba di Kawah Putih. Sesampainya di lokasi, Kajaba melaksanakan sholat Ashar dengan air wudhu yang cool abis. Lanjut deh jalan kaki ke kawah putihnya, tak lupa foto-foto. Ada yang foto pemandangan angkatan, foto kelas, foto gebetan (?), dan akhirnya ditutup dengan foto bareng semua yang ikut, sekaligus buat video ucapan untuk pernikahan Teh Fitri. 


Kiri ke kanan, Putra: Ridho 55, Rizas 55, Firman 56, Sunu 56, Indra 55, Ichsan 55, Riza 54, Deden 54. Putri: Finny 56, Meli 55, Indri 55, Rini 55, Tika 55, Vany 56, Ridha 56


Menjelang Maghrib, Kajaba mulai kembali ke Bandung, dengan tujuan rumah Indra di Cikutra. Di rumah Indra, Kajaba mulai membagi ruangan dan persiapan untuk bakar-bakar. Malam menjelang dan bakar-bakar ayam dimulai, semuanya makan dengan lahap karena belum makan lagi sejak siang. Selesai makan, Kajaba persiapan tidur.
Hari kedua, tujuannya adalah Curug Malela. Sarapan pagi disantap habis untuk persiapan energi hari ini. Setelah beres-beres dan pamit, Kajaba mulai berangkat sekitar pukul delapan pagi. Tak disangka, ternyata perjalanannya begitu jauh dan harus melalui jalanan yang kurang bagus. Mobil kang Deden dan kang Rizas terpaksa agak tersiksa karena memiliki body yang rendah. Kami pun sampai di gerbang bertuliskan selamat datang di Curug Malela, tapi ternyata perjuangan belum berakhir, kami masih harus jalan kaki. Beberapa orang membawa perbekalan seperti baju ganti dan makanan minuman. Kata Bapak-bapak yang ada di gerbang, jaraknya hanya tinggal 30 menit jalan kaki. Kajaba mulai berjalan, tak jauh, jalan terbagi dua, dengan tanda yang kurang jelas. Dipilihlah jalan kanan, sampai bertemu dengan seorang Ibu-Ibu yang sedang ngala jukut, Kajaba diberitahu bahwa harusnya tadi pilih kiri. Kembalilah Kajaba ke jalan tadi dan pilih jalan kiri. Jalanan cukup licin karena pasir, apalagi ketika menurun. Sampailah kami di tempat parkir kendaraan, di situ ada warung-warung, Kajaba beristirahat sejenak. Perjalanan masih harus dilanjutkan, ternyata 30 menit kata Bapak tadi mungkin berlaku bagi yang telah terbiasa, bagi kami, masih harus berjalan lagi. Kali ini medannya banyak menurunnya, dan ada bagian yang licin karena pasir dan tanah basah. Sesampainya di daerah yang ada masjidnya, Kajaba beristirahat sejenak sambil sholat. Dari daerah situ, air terjunnya sudah terlihat, itu pun masih butuh sekitar 30 menit jalan kaki bagi kami. Akhirnya setelah perjalanan yang sangat melelahkan kami sampai di Curug Malela.


 
Kiri: Perjalanan menuju Curug; Kanan: Akhirnya nyampe Curug

Seperti biasa, sesampainya di sana, kami foto-foto. Bagi yang berani dan bawa baju ganti, ada yang berenang juga dan foto-foto di bawah air terjunnya. Sepuasnya menghabiskan waktu di sana, baru ingat bahwa perjalanan pulang bakal lebih melelahkan karena jalanannya menanjak. Akhirnya Kajaba memilih untuk menggunakan jasa ojeg yang ada di daerah masjid. Perjalanan pake ojegnya gokil abis, offroad, di pinggir ada jurang, dan si emang-emang tukang ojegnya udah terlatih pake kecepatan tinggi. Tangan penumpang harus pegangan ke bagian belakang motor kalau ga mau terlempar. Sampailah kami di tempat mobil, dan mulai persiapan pulang. Pokoknya Curug Malela terbaik dalam ngasih harapan palsu. Kirain deket, ternyata jauh. Kirain lancar jalannya, ternyata semi-offroad. Kirain bakal jalan dengan riang, ternyata ngos-ngosan. Tapi semua itu terbayarkan dengan indahnya Curug Malela, apalagi bareng Kajaba <3