Jumat, 10 Oktober 2014

Seleksi Putra Putri Daerah DN STIS Ke-56

Sehari setelah Phi Day (Persembahan Himada), pada tanggal 24 September 2014 diadakan pula seleksi Putra-Putri Sekolah Tinggi Sekolah Tinggi Ilmu Statistik yang mengusung tema, "Putra-Putri STIS, Cerminan Insan Statistik yang Cerdas, Bertalenta, dan Berbudaya". Bertempat di Auditorium STIS, acara ini merupakan kompetisi antara Putra-Putri perwakilan setiap  daerah masing-masing yang menampilkan kecerdasan berkomunikasi, talenta seni daerah, serta kepedulian terhadap kearifan budaya Indonesia. Final dari pemilihan Putra-Putri STIS akan diadakan pada saat Closing Ceremony tanggal 20 Oktober 2014 nanti dan pemenangnya akan menjadi ikon STIS untuk setahun mendatang.

Putra-Putri daerah Jawa Barat dan Banten tahun ini adalah Kang Rizas Wulanggana (Majalengka, Jawa Barat) dan Neng Amanda Putri Pertiwi (Cilegon, Banten) yang berasal dari Angkatan ke-55 KAJABA STIS.





Pada seleksi yang pertama sepasang Papida (Putra-Putri Daerah) harus mempresentasikan kekayaan seni dan budaya yang dimiliki oleh daerah masing-masing kepada Para Juri yang berjumlah 3 orang. Setelah presentasi, Kang Rizas dan Neng Manda sebagai Putera-Puteri Jabar-Banten mempersembahkan sebuah drama yang dicampur dengan seni musik, bela diri dan seni tari. Drama ini mengisahkan tentang dua sejoli yang berasal dari daerah Parahyangan, yaitu "Akang" dan "Neng" yang sudah lama tidak berjumpa. Di perjumpaan pertama setelah mereka lama tidak bertemu akhirnya Akang dan Neng sepakat untuk bernostalgia dengan menyanyikan lagu Sunda yang berjudul Kalangkang, setelah mereka selesai bernyanyi, Neng pun bertanya pada Akang kapan mereka akan menikah, karena Akang dan Neng sebenarnya sudah lama berpacaran namun belum juga sampai pada tahap yang serius. Namun sikap Akang yang menunda-nunda malah membuat Neng marah dan akhirnya mereka adu Silat Sunda. Kecelakaan yang terjadi pada saat adu silat tersebut membuat Akang tidak sadarkan diri, sehingga Neng menangis dan menyesal karena menganggap karena kekhilafannya Akang jadi celaka.

Ternyata Akang selama ini hanya berpura-pura tak sadarkan diri. Drama ini pun ditutup dengan Akang dan Neng yang saling bermaafan dengan menari Tarian Sunda bersama.








Mereka kasep dan geulis ya? :3

Tidak ada komentar:

Posting Komentar